Apa Itu Kesehatan Mental Karyawan? Bagaimana Cara Menjaganya? Cek di Sini!

Apa itu kesehatan mental? Kesehatan mental karyawan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Cek artikel kami berikut ini untuk mengetahui bagaimana cara mengelolanya.

Bekerja adalah salah satu cara yang dilakukan oleh banyak orang agar bisa memperoleh kesejahteraan dalam hidup. Selain menghasilkan keuntungan finansial, bekerja juga mampu meningkatkan harga diri seseorang serta memperluas relasi. Meskipun demikian, terkadang karyawan harus bekerja di lingkungan yang buruk sehingga hal tersebut justru membawa pengaruh negatif untuk kesehatan mentalnya. 

Satu Aplikasi, beragam Fungsi!

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.

Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!

Perlu Anda ketahui, gangguan mental dan kondisi kesehatan mental lainnya akan membawa berbagai dampak. Beberapa di antaranya seperti hilangnya kepercayaan diri, produktivitas yang menurun, tingginya angka ketidakhadiran karyawan, dan lain-lain. Untungnya, saat ini sudah ada lebih banyak perusahaan yang menyadari bahwa kesehatan mental karyawan merupakan hal penting untuk dijaga. 

Apa Itu Kesehatan Mental?

Dikutip dari Mentalhealth.gov, diketahui bahwa kesehatan mental adalah kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Sedangkan menurut World Health Organization atau WHO, kesehatan mental adalah keadaan mental yang sejahtera dan memungkinkan orang untuk bisa mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas mereka. Organisasi kesehatan dunia tersebut juga menyebutkan bahwa kesehatan mental adalah  hak asasi manusia yang mendasar dan sangat penting untuk pengembangan pribadi, masyarakat, dan sosial-ekonomi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah melalui  Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur agar perusahaan-perusahaan memperhatikan kesehatan metal karyawannya. Pada Pasal 69 Ayat 3 dijelaskan bahwa pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerjanya wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik.

WHO juga menjelaskan bahwa risiko kesehatan mental di tempat kerja dapat muncul karena berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • beban kerja atau kecepatan kerja yang berlebihan
  • jam kerja yang panjang atau tidak fleksibel
  • kondisi kerja fisik yang tidak aman atau buruk
  • budaya perusahaan yang memungkinkan perilaku negatif
  • dukungan yang terbatas dari rekan kerja
  • kekerasan, pelecehan atau intimidasi
  • diskriminasi dan eksklusi
  • job role yang tidak jelas
  • promosi yang kurang atau terlalu sering
  • ketidakamanan pekerjaan, gaji yang tidak memadai, atau pengembangan karir yang buruk

Tanda/Gejala Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Setiap karyawan pasti pernah mengalami “hari buruk” ketika bekerja. Anda mungkin pernah mengalami kesulitan untuk fokus bekerja, mudah tersinggung, merasa tidak dihargai, stres, atau tidak termotivasi bahkan untuk menyelesaikan tugas yang paling mudah sekalipun. Namun jika kondisi tersebut Anda  rasakan setiap hari maka kemungkinan ada sesuatu yang salah.

Perlu Anda ketahui bahwa masalah kesehatan mental dapat muncul secara perlahan sehingga Anda akan mulai terbiasa dengan perasaan lelah, cemas, dan sedih di tempat kerja. Meskipun begitu, Anda tidak bisa terus mengabaikannya karena akan berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar.

Nah, untuk dapat mengidentifikasinya nya, berikut ini beberapa gejala adanya masalah pada kesehatan mental:

  • Penurunan kinerja di tempat kerja
  • Sulit berkonsentrasi dan berpikir
  • Perubahan nafsu makan atau pola tidur
  • Perubahan suasana hati seperti merasa putus asa, tidak berdaya, atau gelisah.
  • Kehilangan antusias untuk beraktivitas.
  • Anda merasa terlalu curiga terhadap orang lain di tempat kerja atau tiba-tiba merasa gugup dan takut dalam situasi tertentu.
  • Sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan, seperti sakit kepala, sakit perut, atau nyeri otot

Baca Juga: Manfaat Analisis Beban Kerja untuk Manajemen SDM di Perusahaan

Sumber: www.freepik.com/rawpixel-com

Cara Menjaga Kesehatan Mental Karyawan

Berikut adalah lima langkah yang dapat diambil perusahaan untuk secara efektif mendukung kesehatan mental karyawan di tempat kerja.

1. Tingkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental

Karyawan memang lebih rentan terkena masalah kesehatan mental seperti kecemasan, stres, kesedihan, trauma, depresi, dan kelelahan. Nah, agar kondisi ini bisa segera diatasi, maka masing-masing karyawan harus bisa mengidentifikasi ketika mereka mulai merasakan gejala kesehatan mental seperti yang kami sebutkan di atas. Dengan begitu, karyawan bisa mengambil waktu rehat atau cuti agar pikiran bisa kembali fresh.

2. Promosikan praktik kesehatan mental di perusahaan

Agar masalah ini dapat dihindari, pihak perusahaan dapat menawarkan beberapa program atau kebijakan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Beberapa di antaranya seperti:

Solusi jitu kelola karyawan dari jarak jauh!

Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.

Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!
  • terbuka dengan karyawan ketika mereka ingin bercerita mengenai masalah yang mereka alami di perusahaan
  • menyediakan ruang khusus yang bisa dipergunakan karyawan untuk beristirahat atau bersantai
  • memberikan subsidi atau pemeriksaan gratis untuk mengecek kesehatan mental karyawan
  • mengadakan program makan siang gratis
  • tunjangan membership gym 
  • dan lain-lain

3. Hargai karyawan perusahaan Anda

Seperti yang kita ketahui, karyawan adalah aset berharga yang harus dijaga oleh perusahaan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus bisa membuat karyawan yang dimilikinya merasa dihargai dan didukung. Contohnya seperti dengan mengucapkan terima kasih, memberikan reward, mengucapkan selamat ulang tahun, dan lain-lain.

Dengan begitu, karyawan akan merasa dipercaya dan memiliki “value” bagi perusahaan. Dampaknya, karyawan mau untuk lebih terbuka, peduli antara satu dengan lain, dan memiliki engagement yang kuat dengan perusahaan.

4. Ciptakan lingkungan kerja yang positif

Cara menjaga kesehatan mental karyawan juga bisa dilakukan dengan membangun lingkungan kerja yang positif. Hal ini bisa meminimalisir stres pada karyawan sehingga mereka memiliki kesehatan mental yang lebih stabil.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun lingkungan kerja yang positif adalah sebagai berikut:

  • mengidentifikasi dan mengawasi karyawan toxic yang mengganggu lingkungan kerja
  • membangun kepercayaan antara pimpinan dengan karyawan
  • memberikan apresiasi pada kerja keras karyawan
  • menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman
  • menyediakan kebijakan HR yang mendorong work life balance untuk karyawan
  • mendorong transparansi dan komunikasi yang terbuka antara kepala departemen, manajemen, dan anggota tim
  • menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengenal satu sama lain untuk membina hubungan yang baik
  • mendengarkan feedback yang diberikan karyawan
  • dan lain-lain

Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Apakah Baik untuk Dilakukan? Cek Penjelasannya di Sini!

Dari penjelasan di atas Anda dapat mengetahui apa itu kesehatan mental dan beberapa cara untuk mengelolanya. Dengan melakukan beberapa cara di atas, maka karyawan di perusahaan Anda dapat terhindar dari masalah kesehatan mental. Seperti yang kita ketahui, karyawan memang lebih rentan mengalami stres karena berbagai penyebab seperti jam kerja yang tinggi, beban kerja terlalu berat, konflik dengan rekan kerja,  dan lain-lain. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus bisa melakukan manajemen SDM dengan baik termasuk menjaga agar karyawan yang dimilikinya tidak mengalami stres.

Nah, untuk memantau beban kerja, jam kerja, dan waktu istirahat karyawan, perusahaan dapat menggunakan Dokodemo-Kerja. Aplikasi ini menyediakan fitur monitoring yang bisa dipergunakan oleh perusahaan untuk memantau beban kerja karyawan. Perusahaan juga bisa melihat waktu kerja karyawan sehingga ketika karyawan bekerja secara terus menerus maka perusahaan bisa mengetahuinya dan memberikan saran agar karyawan dapat beristirahat sejenak. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan remote working. Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah untuk memperoleh work life balance ketika bekerja. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai aplikasi ini, silakan hubungi kami. Anda juga bisa klik harga aplikasi absensi online untuk mengetahui biaya untuk berlangganan Dokodemo-Kerja ini.

Related Articles

Related Articles