Berpikir tentang Kegaduhan Twitter Pasca Diakuisisi Elon Musk dari Indonesia

Perlakuan Elon Musk terhadap karyawan Twitter setelah mengakuisisi dan menjabat sebagai CEO Twitter memang kontroversial. Berikut ini adalah pandangan Takashi Yoshitsugu selaku Founder & CEO LOGIQUE Digital Indonesia sebagai perusahaan pengembang aplikasi Dokodemo-Kerja.

Elon Musk telah menghentikan sekitar 50% staf Twitter, menghentikan kebijakan remote working/Work From Home, menuntut karyawan untuk bekerja selama berjam-jam dengan intensitas tinggi di lingkungan kerja yang keras (atau memaksa mereka untuk meninggalkan perusahaan), bahkan memecat karyawan yang telah mengkritiknya. Pada dasarnya, Elon Musk hanya menjalankan haknya sebagai CEO dan mengelola perusahaannya dengan mempertimbangkan sesuatu berdasarkan ekonomi rasional yang tinggi. Saya juga menilai bahwa karyawan dari pihak kompetitor terlalu malas karena lingkungan kerja yang terlalu nyaman. 

Satu Aplikasi, beragam Fungsi!

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.

Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!

Meskipun demikian, beberapa orang percaya bahwa Elon Musk terlalu keras kepala. Karena dia adalah orang yang sukses, dia memiliki keyakinan yang kuat terhadap pencapaiannya dan memiliki cara sendiri dalam melakukan sesuatu. Saya juga merasa bahwa dia tentu tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama di masa lalu.

Namun, standar dunia kerja terus berubah dari hari ke hari. Jadi, Saya menilai bahwa akan menjadi lebih baik jika kita memperbarui cara kerja karyawan menjadi sedikit lebih fleksibel. 

Memecat seorang karyawan yang secara terbuka mengkritik CEO yaitu Elon Musk adalah hal yang tepat karena mereka telah melanggar kebijakan kepatuhan internal. Saya juga berpikir jika kebijakan jam kerja yang panjang tersebut tentu akan diimbangin dengan kompensasi yang sesuai. Selain itu, Saya menilai bahwa karyawan yang segera mengajukan surat pengunduran diri ketika dimintai konfirmasi terhadap pesan terkait tekad CEO-nya, kemungkinan besar adalah tipe orang yang akan segera beralih ke perusahaan lain ketika mereka mendapat tawaran yang lebih baik dari perusahaan lain. Namun, perlu Anda ketahui bahwa super programmer non-standar dan spesialis kreatif dengan kemampuan khusus seringkali bekerja di luar aturan standar. Saya khawatir jika kebijakan kerja yang terlalu kaku justru akan merusak motivasi para spesialis luar biasa tersebut.

Saya tidak terlalu yakin dengan hal tersebut namun ketika saya memerintahkan programmer untuk menulis dan mengirimkan kode yang diprogramnya (untuk menilai beban dan kualitas pekerjaan), dan ternyata hasil pekerjaannya sesuai dengan apa yang diharapkan maka saya pikir hal buruk jika kita tidak memperbarui kebijakan kerja yang kaku. 

Saya menentang penghapusan sistem kerja jarak jauh/remote working dan perintah untuk bekerja secara on-site di kantor. Sikap tidak mengizinkan kerja jarak jauh mungkin merupakan pengalaman pahit di masa lalu, tetapi Saya yakin bahwa sebagian besar karyawan dapat bekerja dengan produktivitas tinggi bahkan ketika mereka bekerja dari jarak jauh selama mereka memiliki sistem manajemen yang sesuai. Saat ini, sebanyak 90% karyawan kami sendiri sangat produktif saat bekerja dengan sistem remote working (produktivitas lebih tinggi daripada Bekerja dari Kantor). 

Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa karyawan yang tidak dapat beradaptasi dengan remote working, mereka bermalas-malasan atau tidak dapat berkonsentrasi sehingga produktivitas menurun dan tertinggal. Oleh karena itu, cari tahu hal tersebut dan jika Anda menemukannya maka sistem remote working dapat dihentikan, atau lihat terlebih dahulu apakah mayoritas karyawan Anda lebih produktif dengan sistem kerja fleksibel ini, kemudian berikan solusi untuk membantu para karyawan yang menurun kinerjanya. Jika solusi tersebut masih tidak berhasil, maka Anda bisa meninggalkan sistem remote working tersebut. Saya pikir hal inilah yang seharusnya dilakukan.  

Solusi jitu kelola karyawan dari jarak jauh!

Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.

Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!

Saya ingin merekomendasikan produk kami yaitu Dokodemo-Kerja. Melalui Dokodemo-Kerja, perusahaan akan memperoleh banyak informasi akurat sehingga memungkinkan Anda untuk mencari tahu bagaimana performa karyawan yang tidak produktif/karyawan kinerjanya diragukan dapat ditingkatkan. Selain itu, karyawan yang andal dan memiliki kinerja yang baik dapat terus bekerja dengan nyaman dan lebih produktif tanpa perlu memantaunya secara mendetail.

-Yoshitsugu-

Related Articles

Related Articles