Alasan Resign Kerja Masuk Akal yang Sering Diajukan Karyawan

Penting bagi perusahaan untuk mengetahui alasan resign kerja para karyawan sehingga mereka bisa merancang strategi yang dapat menjaga retensi karyawan. Silakan simak artikel berikut untuk mengetahui 10 alasan mengapa karyawan mengajukan resign atau pengunduran diri.

Menjelang akhir tahun, banyak karyawan mulai memikirkan tentang masa depan karir mereka. Mereka merasa bahwa awal tahun baru adalah waktu yang tepat untuk membuat perubahan dan memulai sesuatu yang baru. Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang mempertimbangkan untuk melamar di perusahaan baru dan resign dari pekerjaan mereka saat ini.

Satu Aplikasi, beragam Fungsi!

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.

Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya, penyebab karyawan resign bisa beragam, seperti karena faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan hingga hingga faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Sebagai HRD, penting untuk mengetahui apa saja alasan di balik resign karyawan agar Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya resign di masa depan. Berikut ini adalah beberapa alasan resign kerja yang umum diajukan oleh para karyawan.

Alasan Resign Kerja Karyawan karena Faktor Eksternal

1. Mendapatkan penawaran yang lebih baik

Karyawan resign karena mereka mendapatkan tawaran yang lebih baik dari perusahaan lain. Tawaran tersebut tidak selalu berupa gaji yang lebih tinggi, tetapi juga bisa berupa tunjangan atau fasilitas yang lebih baik, kesempatan untuk mengembangkan karier, lingkungan kerja yang lebih positif, lokasi yang lebih dekat ke tempat tinggal karyawan, work-life balance, dan lain-lain.

2. Ingin melanjutkan pendidikan

Alasan resign kerja karyawan yang selanjutnya adalah karena mereka ingin melanjutkan pendidikan. Karyawan umumnya mengambil langkah ini karena ingin fokus meningkatkan kualifikasi dan pengetahuan mereka. Dalam dunia yang terus berkembang, adanya pembaruan dan peningkatan keterampilan menjadi sangat penting untuk tetap relevan dan bersaing di pasar tenaga kerja yang kompetitif. Karyawan yang merasa bahwa pendidikan formal atau pelatihan lebih lanjut dapat memberikan mereka keunggulan kompetitif sering kali memilih untuk memutuskan resign dari tempat kerjanya.

3. Komitmen atas hubungan pribadi

Terkadang, komitmen dalam kehidupan pribadi dapat membuat seseorang sulit untuk tetap fokus bekerja. Hal ini pada akhirnya mendorong karyawan untuk mengajukan resign. Contohnya adalah ketika seseorang menikah dan memilih untuk lebih fokus mengurus keluarga.

4. Mendirikan usaha sendiri

Alasan resign kerja selanjutnya adalah karena ingin mendirikan usaha sendiri. Banyak karyawan yang merasa terdorong untuk mengambil langkah ini karena mereka ingin mengejar impian untuk menjadi seorang pengusaha dan memiliki kontrol penuh atas usahanya sendiri.

Mendirikan usaha adalah tantangan yang menarik bagi banyak individu yang memiliki gairah dan visi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Mereka ingin mengambil risiko dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri tanpa batasan yang mungkin ada dalam lingkungan kerja konvensional.

5. Alasan kesehatan

Alasan kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab karyawan untuk mengajukan resign. Jika seorang karyawan mengalami kondisi medis yang membatasi kemampuannya untuk melakukan tugas pekerjaan dengan baik, mereka mungkin memilih untuk mengajukan resign agar dapat fokus pada pemulihan dan perawatan yang diperlukan.

Baca Juga: Contoh Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan di Perusahaan

Sumber: www.freepik.com

Alasan Resign Kerja Karyawan karena Faktor Internal

1. Kurangnya kesempatan pengembangan dan pertumbuhan

Jika karyawan merasa bahwa perusahaan tidak memberikan kesempatan yang cukup untuk pengembangan keterampilan dan pertumbuhan karir yang baik, maka mereka mungkin akan mengambil langkah untuk resign. Saat karyawan merasa terhambat dalam mencapai potensi penuhnya, motivasi mereka dapat menurun dan mereka mencari peluang yang lebih baik di tempat lain.

2. Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai

Jika kebijakan perusahaan dianggap tidak adil atau tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan, ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan untuk resign. Misalnya, kebijakan gaji yang tidak memadai atau kurangnya dukungan untuk bisa mencapai work life balance dapat menyebabkan ketidakpuasan dan frustasi pada karyawan sehingga mereka memutuskan untuk mengundurkan diri.

3. Lingkungan kerja yang tidak sehat

Lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti adanya mobbing, gosip, atau ketidakadilan yang terus-menerus, dapat merusak kesejahteraan karyawan. Jika perusahaan tidak mengambil tindakan yang memadai untuk mengatasi masalah ini, karyawan mungkin memilih untuk resign agar dapat mencari lingkungan kerja yang lebih sehat dan mendukung.

4. Kurangnya penghargaan dan pengakuan

Karyawan sering kali menginginkan penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka terhadap keberhasilan perusahaan. Jika perusahaan tidak memberikan penghargaan yang memadai atau tidak mengakui prestasi karyawan, ini dapat membuat mereka merasa tidak dihargai dan dapat menjadi salah satu alasan resign.

5. Ketidakcocokan nilai dan budaya

Jika karyawan merasa bahwa nilai-nilai dan budaya perusahaan tidak sejalan dengan nilai-nilai mereka sendiri, mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk bekerja di lingkungan tersebut. Perbedaan pendekatan, sikap, atau tujuan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mencari perusahaan dengan budaya yang lebih sesuai.

Sebagai contoh seorang karyawan senang untuk bekerja di lingkungan dengan proyek yang beragam. Namun, dia bekerja di perusahaan dengan pekerjaan yang monoton sehingga merasa bosan. Karyawan akhirnya merasa tidak puas dan memutuskan untuk mencari perusahaan lain seperti perusahaan outsourcing yang memungkinkan karyawan untuk berpindah dari satu proyek pekerjaan ke proyek yang lain.  

Tips bagi HRD dalam Menghadapi Karyawan yang Resign

1. Lakukan exit interview

Apa itu exit interview? Exit interview adalah suatu wawancara atau pertemuan yang dilakukan oleh tim HR dengan seorang karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan. Tujuan utama dari exit interview adalah untuk memahami alasan di balik keputusan pengunduran diri karyawan.  

Solusi jitu kelola karyawan dari jarak jauh!

Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.

Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!

Gunakan kesempatan ini untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang alasan mereka meninggalkan perusahaan. Tanyakan tentang pengalaman mereka selama bekerja di perusahaan, masalah yang mungkin mereka hadapi, dan saran atau kritik yang mereka miliki. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan retensi karyawan di masa depan.

2. Evaluasi kembali kondisi lingkungan kerja

Lakukan evaluasi internal terhadap kondisi lingkungan kerja, budaya perusahaan, dan manajemen. Tinjau apakah ada isu-isu umum yang memengaruhi kepuasan karyawan dan tindak lanjuti dengan perbaikan yang diperlukan.

3. Counter offer

Jika karyawan yang resign memiliki peran kunci atau keahlian yang sulit digantikan, pertimbangkan untuk memberikan counter offer yang memenuhi kebutuhan mereka. Counter offer sendiri merupakan tawaran yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang mengajukan resign. Tawaran ini biasanya dapat berupa kenaikan gaji, bonus, promosi, kondisi kerja yang lebih baik, atau keuntungan lainnya.

4. Jaga hubungan baik

Meskipun karyawan telah mengajukan resign, penting untuk menjaga hubungan yang baik dan profesional. Tetap terbuka untuk memberikan referensi atau membantu mereka dalam proses transisi ke pekerjaan baru. Ini dapat membangun citra positif perusahaan dan mempertahankan hubungan yang baik dengan mantan karyawan.

Baca Juga: Pengertian & Contoh Tenaga Kerja Terlatih. Cek Penjelasannya di Sini!

Kurangi Resign Karyawan dengan Aplikasi HRIS

Aplikasi HRIS (Human Resources Information System) adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola data dan manajemen sumber daya manusia (SDM) di perusahaan. Penggunaan aplikasi HRIS dapat membantu perusahaan untuk mengurangi risiko karyawan resign. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan aplikasi HRIS dalam mendukung peningkatan retensi karyawan:

1. Peningkatan efisiensi administratif

Aplikasi HRIS dapat mengotomatisasi banyak tugas administratif terkait manajemen karyawan, seperti manajemen cuti, penghitungan jam kerja, pembaruan data karyawan, dll. Dengan mengurangi beban tugas administratif yang repetitive, HRD dapat lebih fokus mengembangkan strategi retensi yang efektif.

2. Pemantauan kinerja karyawan

Aplikasi HRIS dapat membantu dalam pemantauan kinerja karyawan. Dengan memantau kinerja secara teratur, HRD dapat memberikan umpan balik yang tepat waktu kepada karyawan dan merancang rencana pengembangan yang sesuai untuk mempertahankan motivasi dan komitmen karyawan.

3. Dapat menerapkan kebijakan kerja yang lebih fleksibel

Aplikasi HRIS seperti Dokodemo-Kerja memungkinkan karyawan untuk bisa memperoleh work life balance yang lebih baik. Dokodemo-Kerja memiliki fitur absensi online sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan kebijakan WFH atau remote working. Ini bisa menjadi solusi bagi karyawan yang tidak mau bekerja di lokasi yang jauh dari keluarga karena mereka bisa bekerja dari mana saja.

Selain itu, Dokodemo-Kerja juga memiliki fitur time tracker dan screen monitoring sehingga dapat membantu perusahaan mengawasi kinerja karyawan dari jarak jauh. Dengan demikian, kedisiplinan karyawan tetap bisa dipantau oleh tim HRD. 

Jika perusahaan Anda ingin memanfaatkan aplikasi HRIS yang dapat membantu mengelola karyawan secara efektif, gunakan Dokodemo-Kerja. Silakan hubungi tim Dokodemo-Kerja apabila Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut.  

Related Articles

Related Articles