Pengertian & Contoh Tenaga Kerja Terlatih. Cek Penjelasannya di Sini!

Ada begitu banyak contoh tenaga kerja terlatih yang bisa Anda ketahui. Tenaga kerja tersebut biasanya dapat bekerja tanpa membutuhkan status pendidikan formal. Meskipun begitu, tenaga kerja terlatih pada umumnya sudah menguasai keterampilan atau keahlian tertentu dalam suatu bidang.

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Di Indonesia sendiri, jenis tenaga kerja sangat beragam dan dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan beberapa hal seperti kemampuan, sifat, fungsi pokok, status pekerjaan, dan masih banyak lagi. Nah, jika dilihat berdasarkan kemampuannya, maka tenaga kerja akan dibagi menjadi 3 jenis, salah satunya adalah tenaga kerja terlatih. 

Satu Aplikasi, beragam Fungsi!

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.

Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!

Pengertian Tenaga Kerja Terlatih (Tenaga Kerja Berdasarkan Kemampuan)

Tenaga kerja terlatih adalah jenis tenaga kerja yang mampu menguasai suatu keterampilan atau keahlian melalui pendidikan non formal seperti dengan mengikuti pelatihan keterampilan, kursus, dan lain-lain. Keahlian yang dikuasai tenaga kerja ini juga bisa didapatkan dari pengalaman kerja yang sudah dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Contoh tenaga kerja terlatih adalah sopir, chef, penjahit, dan lain-lain (kami akan memberikan lebih banyak contoh tenaga kerja terlatih di bagian bawah).

Meskipun umumnya tidak melalui pendidikan formal, namun perlu Anda ketahui bahwa terdapat beberapa tenaga kerja terlatih yang juga perlu melalui pendidikan formal untuk bisa masuk ke dunia kerja. Contohnya seperti apoteker, ahli bedah, dan ahli forensik.

Seperti yang sudah sempat kami sebutkan di atas, tenaga kerja terlatih adalah jenis tenaga kerja yang dilihat berdasarkan kemampuannya. Perlu Anda tahu, selain tenaga kerja terlatih, terdapat dua jenis tenaga kerja yang dilihat berdasarkan kemampuannya yaitu sebagai berikut:

  • Tenaga kerja terdidik 

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu kemampuan atau keterampilan melalui pendidikan formal yang mereka tempuh. Contohnya tenaga kerja terdidik seperti dokter, arsitek, dosen, akuntan, psikiater dan lain-lain. 

  • Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih merupakan tenaga kerja yang tidak memiliki riwayat pendidikan serta tidak menguasai keterampilan khusus untuk bekerja. Dengan kata lain, jenis tenaga kerja ini hanya akan mengandalkan tenaga untuk bisa bekerja. Contoh Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tukang parkir, petugas kebersihan, tukang angkut, dan lain-lain. 

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Harga Aplikasi Absensi Online dan Cara Kerjanya di Sini!

Sumber: www.freepik.com/drazenzigic

Perbedaan antara Tenaga Kerja Terdidik dan Tenaga Kerja Terlatih

Dari penjelasan yang sudah kami sampaikan di atas dapat diketahui bahwa tenaga kerja terdidik tidak sama dengan tenaga kerja terlatih. Secara garis besar tenaga kerja terlatih sudah bisa masuk ke dunia kerja tanpa harus melalui jenjang pendidikan yang tinggi. Mereka bisa menguasai keterampilan yang dibutuhkan dengan mengikuti sistem pendidikan non formal seperti program pelatihan atau kurus. Selain untuk mengasah keterampilan, program pelatihan tersebut umumnya juga akan menyediakan sertifikat yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk bisa bekerja. 

Berbeda halnya dengan tenaga kerja terdidik. Jenis tenaga kerja ini harus bersekolah atau melalui jenjang pendidikan formal agar bisa bekerja. Dengan mengikuti pendidikan formal tersebut, tenaga kerja terdidik akan menguasai berbagai pengetahuan yang dibutuhkan untuk masuk ke dunia kerja.

Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Kerja Terlatih

Setiap perusahaan tentu akan membutuhkan tenaga kerja terlatih untuk mengerjakan tugas tertentu yang tidak bisa diselesaikan oleh tenaga kerja terdidik yang dimilikinya. Sebagai contoh, di sebuah perusahaan sewa bus akan membutuhkan seorang tenaga kerja terdidik yaitu akuntan yang mampu membuat catatan keuangan, mengatur pembayaran pajak, dan lain-lain. Namun di sisi lain agar bisnis persewaan bus dapat membawa banyak keuntungan maka perusahaan membutuhkan tenaga kerja terlatih yaitu sopir bus profesional. Melalui keterampilan yang dikuasai sopir tersebut maka bisnis rental bus bisa berjalan dengan baik.

Nah, saat Anda mencari atau merekrut tenaga kerja terlatih terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya sebabagai berikut.

Kelebihan Tenaga Kerja Terlatih 

  • Ketika akan mempekerjakannya, perusahaan umumnya tidak akan membutuhkan ijazah pendidikan. Meskipun begitu, mungkin Anda akan membutuhkan sertifikat tertentu untuk memastikan bahwa tenaga kerja tersebut telah menguasai suatu keahlian yang didapat dari berbagai program pelatihan.
  • Manajemen SDM dalam rangka pengembangan keterampilan karyawan bisa mudah dilakukan dengan cara mengadakan program pelatihan
  • Tenaga kerja terlatih yang sudah memiliki banyak pengalaman memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga dapat memberikan dampak positif untuk perusahaan

Kelemahan Tenaga Kerja Terlatih

  • Perusahaan mungkin akan sulit untuk menemukan tenaga kerja terlatih yang benar-benar kompeten di bidangnya karena jumlahnya tidak banyak
  • Pada umumnya, tenaga kerja terlatih yang sudah berpengalaman akan memiliki daya tawar yang tinggi terhadap jasa/keterampilan yang ditawarkannya
  • Tenaga kerja terlatih yang sudah berpengalaman kemungkinkan memiliki karakter yang sudah terbentuk sehingga ketika menemukan ketidaksesuaian di perusahaannya maka mereka bisa lebih sulit untuk diarahkan

Baca Juga: Tantangan Manajemen Waktu dan Cara untuk Mengatasinya

Contoh Tenaga Kerja Terlatih

Beberapa contoh tenaga kerja terlatih adalah sebagai berikut:

  • sopir bus
  • barista
  • penjahit
  • fotografer
  • pemandu wisata
  • tukang las (welder)
  • tukang cuci dan service AC rumah
  • mekanik
  • koki
  • pengrajin kayu
  • pelukis
  • make up artist
  • perias
  • tukang cukur rambut

Tenaga kerja yang kami sebutkan di atas umumnya bisa menguasai keterampilan tertentu dengan mengikuti program kursus dan pelatihan. Mereka juga bisa menjadi lebih kompeten di bidangnya karena sudah bekerja di profesi tersebut untuk jangka waktu yang lama.

Selain itu, perlu Anda tahu bahwa ada juga contoh tenaga kerja terlatih yang secara khusus perlu melalui pendidikan formal untuk bisa masuk ke dunia kerja. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Solusi jitu kelola karyawan dari jarak jauh!

Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.

Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!
  • ahli forensik
  • ahli bedah
  • apoteker
  • ahli autopsi

Kelola Tenaga Kerja Perusahaan Anda dengan Aplikasi SISDM

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai jenis tenaga kerja yang akan dipekerjakan seperti tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih. Untuk mengelola seluruh tenaga kerja tersebut, tidak ada salahnya jika perusahaan memanfaatkan teknologi seperti dengan menggunakan aplikasi SIDM Dokodemo-Kerja.

Aplikasi SISDM atau Sistem Informasi Sumber Daya Manusia akan memudahkan perusahaan untuk mengelola seluruh tenaga kerja Anda melalui satu sistem terpusat. Dengan demikian, data-data terkait tenaga kerja atau karyawan perusahaan akan lebih mudah untuk disimpan, diakses, dan diorganisir.

Dokodemo-Kerja sendiri saat ini menyediakan beberapa fitur unggulan yaitu:

1. Absensi online

Sesuai namanya, fitur absensi online atau e-absensi Dokodemo-Kerja dapat dipergunakan karyawan untuk melakukan absensi dan presensi secara online. Dengan fitur ini, perusahaan dapat menjalankan sistem remote working ataupun WFH (Work From Home) karena karyawan bisa melakukan absensi dari manapun mereka berada. Selain itu, fitur ini juga akan membantu mencatat jam kehadiran karyawan sehingga perusahaan bisa mengetahui daftar karyawan yang sering terlambat bekerja. 

2. Pelacak waktu

Tidak yakin dengan total jam kerja harian karyawan? fitur ini bisa membantu Anda karena dapat melacak dan menghitung jam kerja karyawan baik secara harian, mingguan, atau bulanan. Dengan demikian, perusahaan bisa memastikan bahwa seluruh karyawan yang dimilikinya telah bekerja selama 40 jam dalam seminggu.

3. Manajemen tugas 

Fitur ini dapat digunakan perusahan untuk memantau tugas-tugas yang dikerjakan karyawan. Anda bisa melacak berapa banyak waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan tugasnya. 

4. Pelacak GPS

Jika Anda memiliki banyak karyawan yang bekerja secara mobile, fitur ini sangat berguna untuk memantau kinerja karyawan tersebut. Fitur ini dapat melacak lokasi GPS karyawan  melalui aplikasi Dokodemo-Kerja yang sudah dipasang di perangkat ponselnya.

5. Manajemen cuti/hari libur

Anda tidak akan lagi mengalami kesulitan saat harus mengelola berbagai jenis cuti yang diajukan oleh karyawan Anda. Fitur ini dapat dipergunakan untuk pengajuan cuti secara digital, mengelola persetujuan cuti, serta menghitung jumlah cuti yang tersisa dalam setahun.

Melalui beragam fitur yang disediakan, Dokodemo-Kerja sudah digunakan oleh banyak perusahaan sebagai aplikasi monitoring kerja. Dengan demikian, kinerja dan produktivitas karyawan bisa tetap terpantau dan terdorong untuk selalu meningkat.

Silakan hubungi kami untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai aplikasi Dokodemo-Kerja. Kami akan dengan senang hati membantu perusahaan Anda. 

Related Articles

Related Articles