Pekerja Freelance: Penjelasan serta Strategi saat Mempekerjakannya

Pekerja freelance adalah pekerja yang dikontrak untuk mengerjakan suatu proyek di perusahaan. Mereka dapat bekerja secara fleksibel dan menentukan jam kerja serta biaya atau harga dari jasa yang mereka berikan di perusahaan.

Saat ini semakin banyak orang yang memilih untuk bekerja secara freelance karena dapat bekerja dengan lebih fleksibel dan meninggalkan jam kerja 9 to 5. Bahkan, pada Agustus 2020 yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa di Indonesia terdapat sekitar 33,34 juta pekerja lepas.

Satu Aplikasi, beragam Fungsi!

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.

Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!

Meskipun saat ini sebagian besar karyawan memang masih bekerja secara full time namun melihat angka tersebut dapat diketahui bahwa tren karir sebagai freelance sedang mengalami perkembangan. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan bahwa jumlah pekerja freelance naik naik sekitar 4,32 juta orang atau sekitar 26 persen dari sebelumnya.

Jika saat ini Anda ingin lebih memahami penjelasan mengenai apa itu pekerja freelance, serta strategi dalam mengelolanya, maka artikel ini dapat membantu Anda. Silakan simak penjelasan kami berikut ini.

Apa Itu Pekerja Freelance?

Pekerjaan freelance adalah pekerja yang dikontrak oleh suatu perusahaan atau klien perorangan untuk mengerjakan proyek kerja tertentu. Saat bekerja, pekerja freelance dapat menghandle beberapa proyek dari beberapa klien secara sekaligus sehingga mereka harus bisa mengatur prioritas pekerjaan, mengelola waktu, dan beban kerjanya sendiri.

Pekerja freelance atau pekerja lepas juga bisa dikatakan sebagai wirausahawan karena mereka bekerja dan menjalankan bisnisnya sendiri. Mereka juga akan menentukan sendiri harga atau biaya dari jasa yang mereka berikan. Meskipun pekerja lepas bisa bekerja dengan lebih fleksibel dan dapat menentukan jam kerjanya sendiri, namun mereka harus tetap bisa menyelesaikan tugas sesuai dengan deadline yang ditetapkan bersama klien.

Jika Anda bertanya-tanya tentang tanggung jawab freelancer maka jawabannya adalah sangat beragam. Karena mereka bekerja sendiri maka mereka juga akan mengurus berbagai hal seperti melayani konsultasi, melakukan pemasaran, mengurus administrasi, dan masih banyak lagi.

Mengapa Banyak Orang Memilih Menjadi Pekerja Freelance?

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, tren karir sebagai pekerja lepas terus mengalami peningkatan. Hal ini tentu tidak terlepas dari berbagai keuntungan dari jenis pekerjaan ini. Secara garis besar, pekerja freelance akan memperoleh beberapa keuntungan dibandingkan pekerja full time, yaitu:

1. Memperoleh fleksibilitas

Ini menjadi point utama mengapa banyak orang memilih bekerja sebagai pekerja lepas. Para freelancer bisa dengan lebih leluasa mengelola jam kerja, lokasi bekerja, dan beban kerjanya sendiri. Selain itu, peraturan kerja juga bisa mereka atur sendiri.

2. Mendapat lebih banyak sumber pendapatan

Pekerja freelance bisa memperoleh lebih banyak sumber pendapatan karena dapat bekerja untuk lebih dari 1 klien. Mereka juga bisa lebih leluasa dalam menetapkan harga. Jadi, saat pekerja lepas memperoleh banyak klien maka mereka akan memperoleh peluang untuk mendapat pendapatan dalam jumlah yang besar.

3. Terbebas dari rutinitas yang monoton

Pernahkah Anda merasa melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya? Jika “iya”, maka hal tersebut dapat dihindari saat Anda bekerja secara freelance. Pekerja freelance tidak hanya memiliki fleksibilitas untuk memilih jenis pekerjaan yang akan dilakukan tetapi juga kebebasan untuk mengontrol jam kerjanya sendiri. Dengan demikian, para pekerja lepas atau freelance juga memiliki work life balance yang lebih baik.

pekerja freelance
Sumber: www.freepik.com/marymarkevich

Apa Kekurangan Menjadi Pekerja Freelance?

Perlu Anda ketahui, jenis pekerjaan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa diantaranya seperti:

1. Membutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan klien

Saat bekerja sebagai freelance tentu pekerja lepas akan membutuhkan waktu untuk memperoleh kepercayaan dari calon klien. Jadi, mereka perlu memperluas jaringan dan melakukan promosi agar jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh banyak orang.

2. Memiliki tanggung jawab yang besar

Perlu Anda ketahui, pekerja freelance juga memiliki tanggung jawab yang besar. Saat bekerja sendiri, maka seorang freelancer perlu mengurus banyak hal. Beberapa diantaranya seperti bertanggung jawab atas pengembangan bisnis, mencari klien, mengelola komunikasi dengan klien Anda, melakukan penagihan, pembayaran pajak, dan masih banyak lagi. Selain itu, mereka juga harus bisa membuat keputusan sendiri untuk bisnis dan tidak semua orang siap menangani tugas-tugas tersebut sendirian.

3. Tidak mendapat tunjangan

Saat bekerja secara full time di perusahaan, karyawan pada umumnya akan memperoleh tunjangan seperti asuransi kesehatan atau asuransi ketenagakerjaan. Namun saat bekerja  sendiri secara freelance, maka pekerja tidak bisa memperoleh benefit tersebut dari perusahaan.

Baca Juga: Flexible Work Arrangement: Pengertian, Jenis, dan Tantangannya

Strategi Mempekerjakan Freelancer di Perusahaan

Jika perusahaan Anda sedang membutuhkan tenaga freelance untuk menyelesaikan sebuah proyek, maka kami akan berbagi tips dan strategi untuk mengelola karyawan ini. Meskipun mereka bekerja secara bebas, namun sebagai klien maka perusahaan tetap perlu memperhatikan cara kerja mereka agar pekerjaan yang mereka lakukan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Anda lakukan.

1. Tetapkan harapan bersama

Saat mempekerjakan pekerja freelance dan menggunakan jasa yang mereka tawarkan, pihak perusahaan harus menjelaskan apa yang diharapkan dari pekerja lepas tersebut secara mendetail. Contohnya seperti menjelaskan proses pengembangan website yang diinginkan, detail desain yang ingin dibuat, fitur-fitur yang ingin disematkan, serta due date yang jelas.

2. Negosiasikan fleksibilitas

Meskipun pekerja freelance bekerja secara fleksibel, namun sebagai klien maka perusahaan bisa melakukan negosiasi terkait fleksibilitas tersebut. Sebelum melakukan kontrak kerjasama, pihak perusahaan harus mendiskusikan hal ini terlebih dahulu agar proyek dapat berjalan lancar.

Contoh negosiasi fleksibilitas yang kami maksud di sini seperti berikut. Saat perusahaan Anda mempekerjakan freelance agar bisa membantu tim di perusahaan Anda, maka Anda bisa meminta freelancer untuk bisa available di jam-jam tertentu saat tim sedang bekerja. Dengan demikian, proses kolaborasi tetap dapat berjalan dengan baik.  Atau contoh lain seperti ketika tim di perusahaan Anda sedang melakukan meeting yang membahas proyek, maka tim freelance juga harus available untuk turut serta pada meeting tersebut.

Solusi jitu kelola karyawan dari jarak jauh!

Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.

Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!

3. Buat pekerja freelance menjadi bagian dari tim

Untuk meningkatkan engagement dan hubungan yang baik, maka pihak perusahaan dapat membuat pekerja freelance merasa menjadi bagian dari tim Anda. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti mengundang mereka ke meeting penting, mengajak mereka bergabung untuk mengobrol bersama tim, menambahkan email mereka ke daftar email tim, mendengarkan saran-saran yang mereka berikan dengan baik, dan lain-lain.

Dengan demikian, pekerja internal akan merasa dihargai sehingga berpengaruh positif pada produktivitas pekerja. Meskipun demikian, tetap harus Anda ingat bahwa tim internal harus menjaga agar informasi rahasia perusahaan tidak bocor atau dibagikan kepada tim freelance. 

4. Berikan feedback

Perlu Anda ketahui bahwa para pekerja freelance juga terbuka terhadap feedback. Hal ini dapat membuat layanan mereka menjadi lebih berkualitas serta meningkatkan kualitas dari jasa yang mereka berikan. Dari sisi perusahaan, feedback dapat mendorong kinerja yang lebih baik dari para pekerja lepas. 

Saat memberikan saran, ada baiknya jika perusahaan tidak memberikan tinjauan dengan cara yang terlalu formal karena pekerja freelance terbiasa bekerja dengan cara yang lebih santai. Feedback juga dapat diberikan secara terus-menerus untuk memperjelas apakah mereka dapat mencapai target dan harapan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Selain itu, jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik, pihak perusahaan juga harus mengucapkan terimakasih. Sedangkan ketika pekerja freelance melakukan kinerja yang buruk, maka pihak perusahaan juga harus segera memberikan teguran. 

5. Lakukan pembayaran dengan baik

Hal lain yang perlu Anda perhatikan saat mempekerjakan pekerja freelance adalah melakukan pembayaran dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perjanjian. Perlu Anda ingat, pekerja freelance umumnya memiliki banyak jaringan. Jika perusahaan Anda tidak bisa menghargai pekerja freelance dan melakukan pembayaran yang tidak tepat waktu, maka hal tersebut bisa dibagikan oleh pekerja freelance kepada pihak yang lain. Akibatnya, perusahaan Anda bisa memperoleh reputasi yang buruk.

6. Gunakan aplikasi monitoring pekerjaan

Ini merupakan tips tambahan jika perusahaan Anda benar-benar ingin memantau produktivitas pekerja  freelance. Saat ini sudah ada banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi monitoring pekerjaan untuk memantau aktivitas karyawannya.

Pada umumnya aplikasi ini menyediakan fitur untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan karyawan bekerja untuk suatu tugas. Dengan aplikasi ini, perusahaan bisa benar-benar tau man hour yang diperlukan oleh pekerja freelance dalam menyelesaikan tugasnya. Informasi ini, pada akhirnya dapat membantu perusahaan untuk menganalisis biaya yang perlu dibayarkan. 

Baca Juga: Screen Monitoring, Aplikasi untuk Memantau Produktivitas Karyawan

Dokodemo-Kerja, Aplikasi Screen Monitoring untuk Memantau Kinerja Karyawan

Salah satu aplikasi screen monitoring yang bisa Anda andalkan bernama Dokodemo-Kerja. Aplikasi ini dikembangkan dengan berbagai fitur untuk memantau kinerja dan produktivitas karyawan. Karena aplikasi ini berbasis cloud, maka karyawan ataupun pekerja freelance bisa menggunakannya di mana saja. Karyawan cukup menginstal aplikasi ini dan sistem akan mulai bekerja.

Secara garis besar, fitur-fitur Dokodemo-Kerja adalah sebagai berikut:

  • Aplikasi absensi online untuk mencatat jam kehadiran karyawan.
  • Penghitung jam kerja untuk mengetahui berapa total jam kerja yang diperlukan karyawan untuk menyelesaikan tugas. Fitur ini juga digunakan perusahaan untuk mengetahui total jam kerja harian.
  • Manajemen tugas untuk mempermudah pengelolaan task bagi karyawan.
  • Screen monitoring untuk memantau aktivitas layar perangkat yang digunakan oleh karyawan. 

Apabila perusahaan Anda ingin mencoba aplikasi ini, kami menyediakan Dokodemo-Kerja versi demo secara GRATIS. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim kami untuk pengembangan fitur custom agar aplikasi memiliki fungsionalitas yang sesuai kebutuhan perusahaan Anda.

Untuk mempelajari fitur-fitur yang sudah kami sediakan, silakan klik di sini

Related Articles

Related Articles