Pada dasarnya, talent acquisition adalah suatu strategi ataupun proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menilai, dan memperoleh karyawan baru di sebuah perusahaan. Meskipun secara sekilas terlihat sama dengan proses recruitment, namun sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya.
Seperti yang kita tahu, tugas HRD memang sangat beragam. Mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mengelola karyawan namun juga harus memastikan bahwa seluruh posisi atau jabatan di perusahaan dapat diisi oleh orang-orang yang tepat.
Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.
Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!
Saat menjalankan tanggung jawab tersebut, umumnya tim HRD akan menyusun beberapa strategi seperti dengan melakukan proses rekrutmen dan seleksi karyawan, serta mengelola strategi bernama talent acquisition. Sebagian besar orang mungkin kana beranggapan bahwa talent acquisition merupakan sinonim dari proses recruitment. Padahal, terdapat perbedaan diantara kedua strategi tersebut. Perusahaan yang mengetahui gambaran besar dari talent acquisition dan recruitment tentu akan memahami apa perbedaannya.
Jika, Anda saat ini sedang mencari pengertian talent acquisition dan tugas-tugas yang perlu dilakukan saat menjalankannya, silakan simak penjelasan kami berikut ini.
Table of Contents
Apa Itu Talent Acquisition?
Pengertian talent acquisition adalah suatu proses pengembangan strategi yang lengkap untuk menarik dan merekrut talenta terbaik bagi perusahaan. Jika dibandingkan dengan proses recruitment, talent acquisition memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas.
Saat Anda melakukan proses ini, Anda tidak hanya mencari orang-orang bertalenta untuk mengisi suatu posisi yang kosong namun juga melakukan berbagai strategi lain seperti employer branding, perencanaan suksesi, pengembangan bakar, manajemen hubungan dengan kandidat, dan lain-lain. Jadi, talent acquisition adalah proses berkelanjutan untuk memperoleh pekerja terampil yang selaras dengan tujuan bisnis perusahaan terlepas dari lowongan yang sedang dibutuhkan.
Selain melakukan proses recruitment, perusahaan juga perlu menjalankan strategi ini karena talent acquisition memiliki beberapa peran penting sebagai berikut.
- mengidentifikasi kandidat yang cenderung cocok dengan budaya perusahaan
- membangun citra perusahaan yang positif seperti perusahaan pilihan bagi para profesional untuk bekerja
- menemukan kandidat berkualitas yang pasif namun cocok untuk mengisi suatu posisi di perusahaan
- membuka peluang bagi perusahaan untuk membuka peran/posisi baru jika ditemukan kandidat menarik yang berguna untuk menjangkau tujuan bisnis
Apa Saja Tugas Talent Acquisition Specialist?
Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan di atas, talent acquisition specialist pada umumnya akan bertanggung jawab untuk mencari, menarik, mewawancarai, merekrut, dan menempatkan karyawan pada posisi yang dibutuhkan perusahaan. Mereka juga akan memperhitungkan tujuan jangka panjang perusahaan dan ikut andil dalam proses Manajemen Sumber Daya Manusia untuk kesuksesan perusahaan.
Secara garis besar, beberapa tugas talent acquisition adalah sebagai berikut.
Berkoordinasi dengan recruitment manager untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja di berbagai area dan departemen.
- Menentukan kriteria yang sesuai untuk suatu posisi untuk menyeleksi kandidat.
- Membuat deskripsi pekerjaan untuk diposting di job portal
- Mewakili perusahaan di acara perekrutan seperti di job fair.
- Membuat surat penawaran, memelihara sistem pelacakan pelamar, dan membuat laporan perekrutan.
- Membangun dan menjaga jaringan kandidat pasif yang potensial agar bisa digunakan untuk mengisi posisi yang dibutuhkan di masa depan.
- Mengelola employee engagement.
- dan masih banyak lagi
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Employee Engagement Secara Efektif
Bagaimana Proses Talent Acquisition Berjalan?
Seiring dengan kemajuan teknologi, serta dampak dari adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 lali, preferensi tenaga kerja muda saat ini mengalami perubahan. Mereka cenderung menyukai perusahaan yang mampu mengaplikasikan teknologi dengan baik serta menawarkan sistem kerja yang fleksibel (Flexible Work Arrangement) seperti kerja remote.
Selain itu, sebelum mereka memutuskan untuk melamar atau menerima tawaran bekerja di suatu perusahaan, mereka juga akan melakukan riset melalui internet untuk menilai budaya perusahaan tersebut seperti dengan melihat akun media sosial atau review di Google. Oleh karena itu, salah satu praktik terbaik saat menjalankan proses talent acquisition ini adalah dengan memperlakukan kandidat seperti seorang konsumen. Pada proses ini, strategi pemasaran digital tentu akan sangat membantu dalam menciptakan image positif perusahaan sehingga mampu menarik minat kandidat untuk melamar.
Untuk memahami proses talent acquisition ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh talent acquisition specialist atau perusahaan.
1. Inbound marketing
Inbound marketing atau inbound recruiting merupakan strategi pemasaran yang dilakukan untuk menarik talenta terbaik di luar sana, di mana perusahaan tidak perlu berupaya keras meminta perhatian dari kandidat. Saat melakukan strategi ini, Anda bisa melakukan beberapa cara. Contohnya seperti membuat konten menarik di media sosial tentang perusahaan Anda, memanfaatkan jasa SEO agar website perusahaan lebih mudah ditemukan kandidat, program referral, dan lain-lain. Selain itu, agar proses ini memberikan hasil yang memuaskan, perusahaan juga perlu menyediakan recruitment website sehingga kandidat dapat melamar dengan lebih mudah.
2. Outbound marketing
Untuk dapat menjangkau lebih banyak talenta yang berkualitas, selain memanfaatkan strategi inbound marketing, Anda juga perlu menjalankan strategi outbound marketing. Anda bisa memposting iklan lowongan kerja di job portal atau secara aktif memposting info loker di media sosial perusahaan.
3. Melakukan proses seleksi
Seperti yang kita tahu, meskipun perusahaan berhasil menerima banyak lamaran dari kandidat, namun Anda tetap harus melakukan proses penyaringan dan seleksi. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan memperoleh kandidat yang benar-benar sesuai untuk mengisi lowongan yang kosong.
Di tahap ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:
- meninjau CV kandidat
- memberikan tes atau pengujian terhadap keterampilan kandidat
- melakukan wawancara kerja
- memeriksa latar belakang kandidat
4. Konversi dan orientasi
Setelah talent acquisition specialist atau tim HRD melakukan seleksi dan menemukan kandidat yang tepat, maka tahap yang perlu dilakukan dalam proses talent acquisition adalah melakukan negosiasi. Di sini, Anda perlu menjelaskan job description yang perlu dilakukan, menginformasikan tunjangan dan gaji, serta menjelaskan harapan-harapan yang diinginkan oleh perusahaan terhadap kandidat tersebut. Jika sebelumnya, Anda sudah sukses membangun citra perusahaan yang positif, maka umumnya kandidat tersebut akan menerima tawaran yang diberikan.
Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.
Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!
5. Peningkatan berkelanjutan
Beberapa bulan awal di mana karyawan mulai bergabung di perusahaan Anda menjadi masa-masa kritis. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jobvite menemukan bahwa hampir 30% karyawan akan meninggalkan pekerjaannya dalam jangka waktu 90 hari setelah mereka mulai bekerja. Umumnya hal tersebut terjadi karena beberapa alasan yaitu:
- peran atau tugas sehari-hari yang perlu dilakukan tidak sesuai harapan
- adanya pengalaman buruk ketika bekerja
- budaya perusahaan yang tidak sesuai
- berubah pikiran setelah menandatangani tawaran karena memperoleh tawaran yang lebih baik dari perusahaan lain
Oleh karena itulah setelah tawaran pekerjaan diterima oleh kandidat, maka proses talent acquisition tetap perlu dilakukan, contohnya seperti dengan mempertahankan keterlibatan karyawan tersebut. Anda juga bisa meminta feedback dari karyawan-karyawan baru mengenai pengalaman bekerja mereka di perusahaan. Dengan informasi yang diperoleh, Anda bisa melakukan perbaikan dan peningkatan sehingga perusahaan mampu mempertahankan karyawan potensialnya.
Jadi, Apa Perbedaan Talent Acquisition dan Recruitment?
Dari penjelasan yang sudah kami informasikan di atas, mungkin Anda sudah memiliki sedikit gambaran mengenai perbedaan talent acquisition dengan proses recruitment. Namun agar Anda bisa lebih mudah dalam memahaminya, berikut akan kami jelaskan point utama yang membedakan keduanya.
Secara garis besar, recruitment berkaitan tentang proses untuk mengisi lowongan pekerjaan di perusahaan. Sedangkan talent acquisition adalah strategi berkelanjutan untuk menemukan tenaga profesional di perusahaan, baik untuk saat ini ataupun masa yang akan datang. Talent acquisition lebih fokus pada perencanaan Manajemen SDM jangka panjang dan menemukan kandidat yang tepat untuk posisi yang membutuhkan keahlian spesifik.
Proses talent acquisition memang bekerja hampir sama dengan proses recruitment karena masih sama-sama berfokus untuk menemukan talenta terbaik untuk perusahaan Anda. Meskipun demikian, tim talent acquisition akan lebih fokus pada tujuan jangka panjang. Mereka memerlukan lebih banyak perencanaan untuk melihat bagaimana bisnis berjalan dan apa yang dibutuhkan perusahaan agar bisa tumbuh di masa depan.
Selain itu, jika dibandingkan dengan tim recruitment, tim talent acquisition juga harus membangun hubungan dengan kandidat secara lebih mendalam. Hal ini ditujukan agar ketika kandidat belum sesuai untuk mengisi lowongan kerja yang tersedia saat ini, maka di masa depan kandidat masih bersedia untuk melamar lowongan lain di perusahaan Anda.
Perusahaan memang akan selalu mencari cara untuk menarik dan mempertahankan karyawan potensialnya. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh Sumber Daya Manusia berkualitas untuk membantu mencapai tujuan bisnis yang sudah ditentukan.
Di era serba digital seperti saat ini, salah satu cara untuk mempertahankan karyawan juga dapat dilakukan dengan menyediakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM). Perlu Anda ingat, tenaga kerja muda saat ini cenderung menyukai perusahaan yang mampu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan SISDM, maka perusahaan Anda memiliki point plus untuk menarik minat kandidat.
Baca Juga: Mengenal Fitur SISDM, Sistem Cerdas untuk Merampingkan Proses Manajemen SDM
Manfaat SISDM untuk Menarik Minat Tenaga Kerja
Perlu Anda tahu, SISDM adalah sebuah sistem yang memiliki banyak fungsionalitas untuk mengelola karyawan dan saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan modern yang memanfaatkannya. Aplikasi SISDM umumnya memiliki beberapa fitur seperti mencatat jam kehadiran karyawan (absensi online), melacak jam kerja karyawan, mengelola cuti, Employee Self Service, dan masih banyak lagi. Jadi, sistem ini memungkinkan perusahaan untuk bisa menawarkan sistem kerja fleksibel seperti kerja remote kepada para karyawannya.
Di sisi lain, perusahaan dapat memanfaatkan SISDM untuk mempermudah proses Manajemen SDM di perusahaan saya. Sistem dapat secara otomatis mencatat siapa saja karyawan yang datang terlambat, menghitung total jam lembur karyawan, mempermudah proses penyetujuan cuti, dan masih banyak lagi.
Salah satu aplikasi SISDM di Indonesia yang bisa Anda manfaatkan adalah Dokodemo-Kerja. Sistem ini sangat mudah untuk digunakan, bahkan untuk para karyawan yang tidak familiar dengan teknologi sekalipun. Jika Anda tertarik untuk menggunakannya, silakan pelajari fitur SISDM Dokodemo-Kerja di sini.