Mesin absensi sidik jari sampai saat ini masih banyak digunakan oleh berbagai perusahaan. Namun tahukah Anda, jika dibandingkan dengan sistem absensi online/digital, mesin absensi konvensional tersebut memiliki beberapa kelemahan.
Ada begitu banyak mesin absensi yang digunakan di perkantoran seperti mesin absensi manual (mesin ceklok), magnetic card, sidik jari, serta aplikasi absensi online. Nah, salah satu mesin yang cukup populer digunakan adalah absensi dengan sidik jari.
Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.
Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!
Meskipun teknologi online sudah berkembang secara masif namun masih ada banyak perusahaan yang menggunakan sistem absensi sidik jari. Pada umumnya, solusi tersebut dipergunakan karena mesin absensi sidik jari tersebut tidak dapat dimanipulasi oleh karyawan. Meskipun demikian, keamanan sistem absensi tidak begitu saja terbebas dari ancaman cyber. Baik sistem absensi sidik jari ataupun absensi digital sama-sama bisa menjadi target serangan peretas. Itulah sebabnya, mengapa Anda harus mempertimbangkan sisi keamanan sistem juga sebelum mempergunakannya.
Selain itu, mesin absensi sidik jari juga memiliki beberapa kelemahan lain yang sebaiknya Anda ketahui sebelum membelinya. Berikut kami sediakan penjelasannya untuk Anda.
Table of Contents
Apa yang Dimaksud dengan Mesin Absensi Sidik Jari?
Sebelum kami jelaskan lebih jauh lagi tentang kelemahan sistem absensi konvensional ini, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan mesin absensi sidik jari. Jadi, mesin absensi sidik jari adalah mesin yang dipergunakan untuk mencatat kehadiran karyawan dengan menggunakan data biometrik yaitu sidik jari.
Mesin absensi sidik jari atau juga dikenal sebagai mesin fingerprint ini bekerja dengan cara memeriksa sidik jari yang ditekan pada permukaan yang halus. Sistem kemudian akan memindai pola ridge dan valley pada sidik jari untuk memverifikasi identitas orang yang masuk dan keluar. Data sidik jari tersebut kemudian akan dicocokkan dengan database pada sistem. Jika sistem dapat memverifikasinya, maka sistem akan mencatat kehadiran/absensi karyawan tersebut.
Baca Juga: Jenis-jenis Mesin Absensi yang Sering Digunakan Perkantoran
Kelemahan Mesin Absensi Sidik Jari daripada Absensi Online
1. Absensi sidik jari tidak sesuai dengan sistem kerja modern
Sistem kerja telah berubah dengan cepat. Seperti yang kita ketahui, semenjak pandemi Covid-19 sistem kerja modern seperti remote working atau hybrid working menjadi lebih populer dan diminati oleh para karyawan. Sayangnya, mesin absensi sidik jari ini tidak memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan sistem kerja modern tersebut. Mesin ini hanya bisa digunakan untuk mencatat daftar kehadiran karyawan yang bekerja secara on-site di kantor.
Nah, untuk bisa beradaptasi dengan tren kerja remote ataupun hybrid maka perusahaan membutuhkan sistem absensi yang dinamis seperti absensi online. Sistem ini dapat berbentuk aplikasi atau web app sehingga bisa diakses di mana pun dan kapan pun dari perangkat laptop/smartpone karyawan.
2. Fungsionalitas yang terbatas
Mesin absensi sidik jari tidak kaya fitur dan memiliki fungsi utama untuk mencatat daftar kehadiran karyawan. Berbeda dengan aplikasi absensi online yang menyediakan beragam fitur.
Pada dasarnya aplikasi absensi online dikembangkan sebagai sistem HRIS (Human Resource Management System) sehingga menyediakan banyak fitur untuk mengelola karyawan. Aplikasi absensi online tersebut menyediakan fitur-fitur utama seperti berikut:
- absensi online
- pelacak waktu kerja real time
- manajemen tugas
- manajemen cuti
- centralized storage atau penyimpanan terpusat
- pelacak GPS
Selain itu, aplikasi absensi online seperti Dokodemo-Kerja juga memiliki fitur screen monitoring yang dapat membuat screenshot pada layar laptop karyawan. Fitur ini dapat meminimalisir agar karyawan tidak melakukan aktivitas di luar pekerjaannya. Selain itu, meskipun fitur ini dapat memantau layar namun hasil screenshot yang dihasilkan memiliki resolusi yang rendah untuk menghormati privasi penggunanya.
3. Masalah pemindai
Mesin absensi sidik jari sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk memindai. Selain itu, sistem absensi sidik jari juga akan kesulitan untuk memindai ketika jari karyawan sedang dalam kondisi yang berkeringat atau basah. Hal tersebut pada akhirnya membuat antrian yang panjang saat karyawan ingin melakukan clock in dan clock out di mesin absensi biometrik tersebut.
4. Masalah keamanan
Kekurangan mesin absensi sidik jari yang selanjutnya adalah terkait masalah keamanannya. Perlu Anda ingat bahwa perangkat mesin absensi biometrik ini menggunakan fitur fisik seperti sidik jari.
Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.
Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!
Sifat unik biometrik tersebut mungkin menyediakan cara untuk mengidentifikasi orang dengan tingkat akurasi yang tinggi, namun perlu diingat bahwa ketika akses tersebut dicuri oleh peretas atau orang yang tidak bertanggung jawab maka Anda tidak bisa mengubah atau mengatur ulang kembali. Berbeda halnya dengan sistem absensi online/digital di mana ketika credential dicuri maka users atau pihak pengembang software dapat mengatur ulang kata sandi atau username.
5. Tingkat kesalahan
Mesin absensi biometrik yang menggunakan sidik jari rentan terhadap dua jenis kesalahan yaitu False Acceptance Rate (FAR) dan False Rejection Rate (FRR). Perlu Anda ketahui, kesalahan FAR adalah ketika sistem menerima orang yang tidak berwenang, sedangkan FRR terjadi ketika sistem menolak orang yang berwenang. Berdasarkan suatu studi yang disampaikan di www.sciencedirect.com, tingkat kesalahan total sistem biometrik adalah sekitar 1%. Itu artinya, jika perusahaan memiliki 1000 orang karyawan maka kesalahan bisa terjadi pada 100 karyawan saat proses pencatatan kehadiran dilakukan.
6. Mesin absensi sidik jari tidak higienis
Masa pandemi Covid-19 telah mengajarkan kita agar bisa selalu menjaga kebersihan tangan. Namun sayangnya, mesin absensi sidik jari ini tidak memungkinkan karyawan untuk bisa menjaga higienitas karena mereka perlu melakukan kontak pada mesin pemindai yang digunakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, jika perusahaan Anda sedang mempertimbangkan sistem absensi yang higienis untuk menjaga kesehatan karyawannya, maka aplikasi absensi online bisa menjadi solusi terbaiknya.
7. Tidak bisa digunakan oleh semua karyawan
Beberapa orang tidak cukup beruntung untuk bisa menggunakan sistem absensi sidik jari ini karena kondisi fisiknya. Sistem juga kemungkinan akan kesulitan untuk memindai ketika jari karyawan dalam kondisi yang terluka.
Perlu Anda ketahui bahwa sensor sidik jari akan berfungsi dengan baik jika jari dalam kondisi yang bersih. Dengan demikian, mesin absensi ini tidak efisien untuk perusahaan yang bergerak di industri pertambangan, konstruksi, dan manufaktur. Tenaga kerja di industri tersebut biasanya akan memakai perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan atau memiliki kotoran dan debu di jari mereka. Hal tersebut membuat sulit bagi karyawan untuk melakukan absensi. Jadi, sistem absensi ini mungkin tidak bisa digunakan oleh semua karyawan.
Anda mungkin sudah sering mendengar berbagai kelebihan mesin absensi sidik jari, namun beberapa kelemahan yang kami sebutkan di atas juga patut Anda pertimbangkan kembali sebelum perusahaan Anda memutuskan untuk menggunakannya. Jika Anda sedang mencari sistem absensi yang berfungsi secara efektif dan efisien untuk mencatat daftar kehadiran karyawan sekaligus memudahkan proses manajemen SDM, maka Dokodemo-Kerja merupakan solusi terbaik yang Anda butuhkan.
Baca Juga: Kelebihan Sistem Absensi Online daripada Absensi Konvensional
Dokodemo-Kerja, Sistem Absensi Online dengan Beragam Fungsionalitas
Dokodemo-Kerja adalah aplikasi HRIS yang menyediakan beragam fungsionalitas sehingga dapat memudahkan tim HR perusahaan Anda dalam mencatat serta mengelola daftar kehadiran karyawan. Aplikasi Dokodemo-Kerja secara khusus dikembangkan sebagai aplikasi HRD dengan beragam fitur seperti berikut:
- absensi online/e-absensi
- pelacak/penghitung waktu kerja karyawan
- pelacak lokasi GPS
- pemantau layar desktop karyawan
- pengelola cuti karyawan
- pengelola delegasi tugas untuk karyawan
- Employee Self Service
- Penyimpanan data karyawan secara terpusat
- Tingkat keamanan data yang tinggi
Sejauh ini, sudah ada banyak perusahaan yang berhasil membuat proses pengelolaan SDM berjalan secara lebih efektif dan efisien menggunakan sistem absensi online ini. Silakan klik Pengalaman Bekerja Dari Rumah Menggunakan Dokodemo untuk mengetahui bagaimana Dokodemo-Kerja telah membantu banyak perusahaan di Indonesia. Anda juga bisa klik Fitur Dokodemo-Kerja untuk mengetahui detail fungsionalitas yang ditawarkan oleh aplikasi ini.
Silakan hubungi kami untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Tim Dokodemo-Kerja akan dengan senang hati membantu Anda!