Tidak bisa dipungkiri, Generasi Z menjadi kelompok tenaga kerja yang saat ini mendominasi berbagai perusahaan di Indonesia. Jika Anda bekerja pada bidang recruitment atau Human Resource Development, maka Anda perlu mengetahui apa yang membuat generasi tersebut mau atau tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BPS atau Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 yang lalu, diketahui bahwa terdapat penurunan jumlah generasi Baby Boomer dan generasi X yang signifikan. Proporsi Generasi Z sendiri adalah sebanyak 27,94 persen dari total populasi. Sedangkan generasi milenial adalah sebanyak 25,87 persen. Perlu Anda tahu, sebagian besar dari generasi tersebut masuk dalam kategori usia produktif. Dengan demikian, angkatan kerja saat ini didominasi oleh Generasi Z dan milenial.
Dokodemo-Kerja, Aplikasi Absensi Online terbaik dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.
Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja. Coba Sekarang!
Jika Anda bekerja sebagai seorang recruiter atau di divisi Human Resource Development, tentu Anda perlu mengetahui hal-hal yang dapat membuat tenaga kerja dari usia tersebut tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan Anda. Dengan demikian, perusahaan Anda bisa menyusun strategi untuk bisa mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan secara efektif dan efisien.
Selain itu, perlu Anda ingat bahwa mengetahui budaya kerja yang disukai oleh Generasi Z juga akan membantu proses employer branding. Anda bisa lebih mudah saat membangun reputasi yang positif baik untuk para pencari kerja atau pun karyawan internal. Sebelum kami jelaskan apa yang dapat membuat kelompok tenaga kerja ini tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda, ada baiknya jika kita pahami terlebih dahulu apa itu Generasi Z.
Table of Contents
Apa itu Generasi Z?
Generasi Z adalah kelompok masyarakat yang lahir di tahun 1997 sampai 2012. Jadi, di tahun 2022 ini masyarakat yang termasuk dari Generasi Z memiliki rentang usia antara 10 sampai 25 tahun. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilakukan pada tahun 2020, BPS mencatat bahwa mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z yaitu sebesar 27,94 % dari total populasi. (Sumber: www.kominfo.go.id)
Generasi Z menurut para ahli diketahui sebagai kelompok yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Roberta Katz seorang peneliti senior di Stanford mengatakan bahwa Generasi Z adalah kelompok yang sangat kolaboratif dan sangat peduli pada orang lain, serta memiliki sikap pragmatis tentang cara menangani serangkaian masalah warisan seperti perubahan iklim. Generasi ini juga menjadi generasi pertama yang tidak pernah mengenal dunia tanpa internet. Mereka dapat menghargai keragaman dan dapat menemukan identitas unik mereka sendiri.
Sedangkan menurut Pew Research, Gen Z adalah generasi yang lahir setelah tahun 1996. Mereka tumbuh dengan teknologi, internet, dan media sosial, sehingga terkadang membuat mereka distereotipkan sebagai pecandu teknologi, anti-sosial, atau “pejuang keadilan sosial”.
Di dunia kerja, Gen Z terbiasa bekerja secara kolaboratif dan fleksibel untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara lebih efisien. Meskipun demikian, Gen Z sering kali tidak tahu apa yang mereka butuhkan saat berada di lingkungan baru. Oleh karena itulah, komunikasi antara generasi dapat sangat membantu.
Baca Juga: Jenis-jenis Tenaga Kerja: Pengertian dan Contohnya di Indonesia
Karakteristik Tenaga Kerja Generasi Z di Tempat Kerja
Orang-orang yang lahir sebagai Generasi Z saat ini sudah masuk sebagai angkatan kerja di Indonesia yaitu mereka yang sudah masuk usia produktif yaitu 15 tahun. Di dunia kerja, mereka memiliki beberapa karakteristik khusus yang bisa Anda cermati agar mereka tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda. Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Paham dengan teknologi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Generasi Z lahir tahun 1997 sampai 2012 sehingga sudah sangat akrab dengan teknologi. Gen Z selalu membawa smartphone dan menggunakan berbagai platform digital untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Jadi tidak heran jika mereka berharap dapat bekerja untuk perusahaan yang “melek teknologi”. Itulah sebabnya, mengapa saat ini sebagian besar generasi ini cenderung lebih tertarik dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
2. Pengembangan karir menjadi prioritas
Karakteristik tenaga kerja Gen Z di lingkungan kerja yang selanjutnya adalah mereka memprioritaskan pengembangan karir. Warren Wright presiden Coaching Millennials mengatakan bahwa Gen Z umumnya ingin untuk bisa bekerja dengan perusahaan yang dapat memberi mereka keamanan dan stabilitas. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh InsideOut Development juga mengemukakan hal yang sama. Diketahui bahwa terdapat sekitar 40% dari Gen Z yang menginginkan pekerjaan dengan keamanan dan stabilitas .
3. Mereka ingin instruksi secara rinci
Saat bekerja, Gen Z berharap bisa memperoleh instruksi secara rinci. Perlu diingat bahwa mereka tumbuh besar dengan mempelajari berbagai hal dari Google atau dengan menonton video tutorial Youtube. Oleh karena itu, saat Anda memberikan tugas untuk diselesaikan maka Anda harus bisa secara eksplisit menjelaskannya kepada mereka. Jika Anda bekerja secara remote atau WFH (Work From Home), Anda bisa memanfaatkan Slack atau Microsoft Team untuk berkomunikasi dan menjelaskan tugas yang diberikan. Semakin detail Anda dalam memberikan instruksi dan apa yang perlu dicapai, maka semakin baik hasil pekerjaan yang mereka berikan.
4. Mempertanyakan segalanya
Karakteristis Gen Z yang selanjutnya adalah senang mempertanyakan berbagai hal. Generasi ini cenderung lebih berhati-hati dan skeptis dibandingkan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, ketika bekerja mereka juga tidak takut untuk mempertanyakan berbagai hal.
Dengan karakteristik yang ingin tahu banyak hal, mereka bisa membedakan informasi asli atau hoax. Sebuah survei yang dilakukan oleh Axios menemukan bahwa 83% Gen Z mendapatkan berita mereka dari media sosial atau sumber online lainnya, tetapi hanya 7% yang menganggap informasi tersebut dapat dipercaya.
5. Mengutamakan kesehatan mental
Ada beberapa alasan yang dapat membuat tenaga kerja dari Generasi Z menjadi stress seperti tingkat pengangguran yang tinggi akibat pandemi, kekhawatiran tentang pekerjaan dan stabilitas dalam bekerja, kondisi kesehatan keluarga, dan lain-lain. Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Deloitte diketahui bahwa sekitar 46% dari Gen Z yang merasa stres atau cemas hampir sepanjang waktu. Oleh karena itulah, tidak heran jika Gen Z sangat peduli dengan kesehatan mental mereka dan menginginkan untuk bisa bekerja di perusahaan yang juga peduli dengan kesehatan mental mereka.
Apa yang Membuat Gen Z Tertarik dengan Perusahaan Anda?
Jika saat ini Anda sedang melakukan strategi employer branding dengan target Generasi Z, maka terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menarik atau mempertahankan tenaga kerja dari generasi ini. Simak penjelasan kami berikut.
Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda. WFO atau WFH? Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan Dokodemo-Kerja.
Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas. Cek di sini!
1. Tawarkan Flexible Work Arrangement
Flexible work arrangement merupakan sistem kerja yang memungkinkan karyawan untuk bisa bekerja secara fleksibel sesuai dengan waktu dan lokasi mereka bekerja. Seperti yang sudah sempat kami sebutkan di atas, Gen Z terbiasa untuk bekerja secara kolaboratif namun tetap fleksibel saat menyelesaikan tugas-tugasnya. Oleh karena itu, ,mereka menyukai perusahaan yang menawarkan sistem kerja fleksibel seperti kerja remote atau WFH.
Dengan cara ini, Gen Z bisa memilih untuk bekerja dari rumah, co-working space, coffee shop, ataupun lokasi yang lain. Agar sistem ini berjalan dengan baik, maka perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi SISDM yang dapat digunakan untuk absensi online serta memantau produktivitas karyawan dari jarak jauh.
2. Penggunaan teknologi di tempat kerja
Gen Z tumbuh dengan kehadiran teknologi dan internet. Tidak heran jika ketika mencari tepat bekerja, maka mereka akan mencari perusahaan yang dapat mengaplikasikan teknologi dengan baik. Selain lebih modern, penggunaan teknologi juga dinilai dapat memudahkan penyelesaian tugas secara lebih efektif dan efisien.
Di era digital seperti saat ini, ada banyak tools atau software yang dapat Anda pergunakan untuk manajemen proyek dengan mudah seperti Jira, Trello, atau yang lain. Bahkan tim HRD juga sudah memiliki aplikasi HRD yang bisa digunakan untuk melakukan manajemen SDM dengan mudah seperti Dokodemo-Kerja.
3. Berikan benefit berupa work life balance
Work life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya dapat memberi dampak positif bagi kesehatan mental karyawan. Dengan memberikan work life balance, karyawan bisa bisa terhindar dari stres karena mereka memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat serta melakukan keperluan pribadinya.
Untuk bisa memberikan benefit ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Contohnya seperti menerapkan sistem kerja fleksibel, meninjau beban kerja secara teratur, mendorong karyawan untuk mengambil cuti yang tersisa, dan lain-lain.
4.Tawarkan perkembangan dan pertumbuhan bagi karyawan
Sejak hari pertama, Generasi Z mulai bekerja, mereka meminta transparansi mengenai adakah peluang untuk perkembangan dan pertumbuhan jenjang karir mereka di perusahan. Oleh sebab itu, saat masa orientasi karyawan, ada baiknya jika Anda menginformasikan kebijakan perusahaan terkait adanya serangkaian peluang pengembangan yang jelas.
Dengan demikian, mereka tidak hanya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang perlu dikerjakan namun juga bisa mengembangkan keterampilan baru. Benefit ini sebenarnya tidak hanya bisa Anda berikan pada tenaga kerja dari Generasi Z saja, namun juga untuk generasi lain yang bekerja di perusahaan Anda.
Baca Juga: Memahami Pengertian Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Fungsinya
Saat Generasi Z memasuki dunia kerja, perusahaan harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk merekrut dan mempertahankan mereka. Dengan memberikan mereka peluang untuk berkembang, work life balance, sistem kerja fleksibel, serta penggunaan teknologi yang tepat maka Anda bisa menarik lebih banyak tenaga kerja dari generasi ini. Meskipun demikian, perlu Anda ingat bahwa tenaga kerja yang akan Anda pekerjaan harus bisa sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan agar perusahaan Anda bisa mencapai tujuan bisnis yang sudah ditetapkan.
Untuk pengelolaan tenaga kerja yang efektif dan efisien di era digital, Anda bisa memanfaatkan Dokodemo-Kerja. Aplikasi ini menyediakan kemudahan untuk tim HRD di perusahaan Anda karena memiliki beragam fitur modern untuk mengelola karyawan bahkan dalam skala besar. Silakan pelajari keunggulan aplikasi ini dengan klik Fitur Dokodemo-Kerja.